Halaman

Kamis, 07 Januari 2021

Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Islam Periode Makkah Madinah

 Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Islam Periode Makkah dan Madinah

Pembinaan pendidikan Islam di Kota Makkah adalah pendidikan tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam masa pembinaan pendidikan agama Islam di Makkah Nabi Muhammad juga mengajarkan AlQur’an karena AlQur’an merupakan intisari dan sumber pkok ajaran Islam. Disamping itu Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan tauhid kepada umatnya.

Intinya, pendidikan dan pengajaran yang diberikan Nabi selama di Makkah ialah pendidikan keagamaan dan akhlak serta menganjurkan kepada manusia supaya mempergunakan akal pikirannya dalam memperhatikan kejadian manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam semesta sebagai anjuran pendidikan ‘akhliyah dan ilmiyah.

Mahmud Yusuf dalam bukunya yang berjudul Sejarah Pendidikan Islam, menyatakan bahwa pembinaan pendidikan Islam di Makkah meliputi :

Pendidikan keagamaan, yaitu hendaklah membaca dengan nama Allah semata jangan dipersekutukan dengan nama berhala.

Pendidikan akhliyah dan ilmiah, yaitu mempelajari kejadiaan manusia dari segumpal darah dan kejadiian alam semesta.

Pendidikan akhlak dan budi pekerti, yaitu Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid.

Pendidikan jasmani dan kesehatan, yaitu mementingkan kebersihan pakaian, badan dan tempat kediaman.

Sedangkan pokok pembinaan pendidikan islam di kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di makkah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran Islam, dan merupakan cerminan dari sinar tauhid tersebut. Cara Nabi melakukan pembinaan dan pengajaran pendidikan agama Islam di Madinah adalah dengan membentuk dan membina masyarakat baru menuju satu kesatuan sosial dan politik. Nabi Muhammad SAW mulai meletakkan dasar-dasar terbentuknya masyarakat yang bersatu padu secara intern (ke dalam), dan ke luar diakui dan di segani oleh masyarakat lainnya (sebagai satu kesatuan politik). Dasar-dasar tersebut adalah :

Nabi Muhammad saw mengkis habis sisa-sisa permusuhan dan pertentangan antar suku dengan jalan mengikat tali peraudaraan diantara mereka. Nabi mempersaudarakan orang-orang dari berbagai kau, mula-mula diantara sesama Kaum Muhajirin dan Anshar. Dengan lahirnya persaudaraan itu bertambah kokohlah persatuan kaum muslimin.

Untuk menjalin kerjasama dan saling menolong dalam rangka membentuk tata kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, turunlah syari’at zakat dan puasa, yang merupakan pedidikan bagi warga masyarakat sebagai bentuk tanggungjawab sosial, baik secara materil maupun moral.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nabi Muhammad menganjurkan kepada kaum Muhajirin untuk berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan dan pekerjaan masing-masing seperti waktu di Makkah.

Suatu kebijakan yang sangat efektif dalam pembinaan dan pengembangan masyarakat baru di Madinah, adalah disyari’atkannya media komunikasi berdasarkan wahyu, yaitu shalat jum,at yang dilaksanakan secara berjama’ah dan adzan. Dengan shalat jum’at tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara langsung mendengar khutbah dari Nabi Muhhamad SAW dan shalat jum’at berjama’ah.


Pembinaan pendidikan Islam pada Masa Rasulullah di Mekah

Sebelum Nabi Muhammad SAW , memula tugasnya sebagai Rasul, yaitu melaksanakan pendidikan Islam terhadap umatnya, Allah SWT. Telah mendidik dan mempersiapkan beliau untuk melaksanakan tugas tersebut secara sempurna melalui pengalaman, pengenalan, dan peran sertnya dalam kehidupan masyarakat dan lingkngan budanya.

Nabi Muhammad SAW, menerima wahyu pertama dari Allah SWTdi Gua Hira’ padatahun 610 M ketika beliau berusia40 tahun. Wahyu ini sebagai petunjuk dan instruksi untuk melaksanakan tugasnya. 

Dengan turunnya wahtu itu, Nabi Muhammad saw. Mendapat tugas dari Allah SWT. Untuk bangun melemparkan kan selimut dan menyingsingkan lengan baju untuk memberikan peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci, tugas diikuti oleh wahyu-wahyu yang lain. Setiap wahyu yang diturunkan Allah SWT. Kepada beliau disampaikan dan diajarkan oleh Nabi, mula-mula kepada karib kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi.

Setelah banyak orang memeluk Islam, Nabi menyediakan rumah Arqam bin Abil Arqamuntuk tempat pertemuan sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya. Ditempat itulah pendidikan Islam pertama dalam sejarah pendidikan Islam dilaksanakan. Disanalah Nabi beribadah (shalat) bersama sahabat-sahabatnya , mengajarkan dasar-dasar atau pokok-pokok agama Islam kepada Sahabat-sahabatnya, dan membacakan wahyu-wahyu (ayat-ayat) Al-Qur’an kepada para pengikutnya. Di tempat itu pula Nabi menerima tamu dan orang-orang yang hendak memeluk aama Islam atau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan Agama Islam.

Pada masa pembinaan pendidikan agama Isla di Mekah Nabi MuhammadSAW. Juga mengajarkan Al-Qur’an karena Al-Qur’an merupakan inti sari dari sumber pokok ajaran Islam. Di samping itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan tauhid kepada umatnya.

Intinya pendidikan dan pengajaran yang diberikan Nabi selama di Makkah adalah pendidikan keagamaan dan akhlak serta menganjurkan kepada manusia untuk mempergunakan akal pikirannya, memeprhatkan kejadian manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam semesta sebagai anjuran pendidikan ‘akliyah dan ilmiyah.

Tujuan pokok pembinaan pendidikan di Mekah

Pokok pembinaan pendidikan Islam di Kota Mekah adalah pendidikan tauhid yang menitikberatkan penanaman nilai-nila tauhid ke dalam jiwa setiap individu Muslim agar dalam jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan terjamin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hanun Asrohah , ada dua bidang pokok yang digarap oleh Rasulullah dalam memberikan pembinaan umat Islamdi Mekah, yaitu sebagai berikut.

Pendidikan Tauhid dalam Teori dan Praktik

Intisari pendidikan Islam di Mekah adalah ajaran tauhid yang menjadi perhatian utama Rasulullah. Pada saat itu masyarakat jahiliyah banyak menyimpang dari ajaran tauhid yang telah dibawa oleh Nabi Ibrahim a.s. pokok-pokok ajaran tauhid tercermin dalam Q.S. Al-Fatihah berikut :

Allah adalah pencipta alam semesta yang sebenarnya. Oleh sebab itu, dialah yang berhak mendapatkan segala pujian.

Allah telah memberikan nikmat, segala keperluan bai makhluk-Nya, dan khusus manusia ditambah petunjuk dan bimbingan agar mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Allah adalah raja pada hari kemudian yang akan memeprhitungkan segala amal eprbuatan manusia di dunia ini.

Hanya Allah satu-satunya yang patut disembah. Hanya kepada Allah segala bentuk pengabdian ditujukan.

Allah adalah penolong yang sebenarnya maka hanya kepada-Nya manusia meminta pertolongan.

3 komentar:

TUGAS UAS TEKHNOLOGI PENDIDIKAN MEDIA PEMBELAJARAN : POWER POINT

  Media Pembelajaran : Power Point Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 4 SD  https://drive.google.com/file/d/1hLqxWvp4AVff4Ji05fVp9P...