Halaman

Selasa, 19 Januari 2021

SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT UMUM


 Pemikiran filsafat ilmu banyak dipengaruhi oleh lingkungan.Secara periodisasi filsafat ilmu barat adalah zaman kuno, zaman abad pertengahan. zaman modern dan masa kini. Periodisasi filsafat ilmu Cina adalah zaman kuno, zaman pembauran, zaman neokonfusionisme dan zaman modern dan dikenal dengan sebutan periode weda, biracarita, sutra  sutra dan skolastik.Yang terpenting dalam filsafat ilmu India adalah bagaimana manusia berteman dengan dunia bukan untuk menguasai dunia. Sedangkan filsafat ilmu Islam dikenal dengan periode mutakalimin dan filsafat ilmu Islam. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara bertahap dan berkembang berdampingan dengan agama. Sejarah perkembangan ilmu terbagi secara periode, yakni:

 Zaman Pra Yunani Kuna (zaman batu), pada abad VI SM muncul lahirnya filsafat sehingga orang mencari jawaban rasional tentang problem alam semesta. 

 Zaman Yunani Kuno, pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide.

 Masa Helinistis Romawi. Pada masa ini muncul beberapa aliran yaitu :

Stoisisme, segala kejadian menurut ketetapan yang tidak dapat dihindari.

Epikurisme, segalanya terdiri dari atom  atom.

 Skepisisme, bidang teoretis manusia tidak mampu mencapai kebenaran.

 Eklektisme, pengambilan unsur filsafat dari aliran aliran lain tanpa berhasil mencapai suatu pemikiran yang sungguh-sungguh.

 Neoplatoisme, paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat Plato.

 Zaman Abad Pertengahan, mengalami 2 periode yakni: a. Periode Patrikis mengalami tahap: permulaan agama Kristen dan filsafat Agustinus. b. Periode Skolastik menjadi 3 tahap yakni; periode awal, periode puncak, dan periode akhir.

 Zaman Renaissance, zaman peralihan menjadi kebudayaan modern.

 Zaman Modern, ditandai dengan berbagai penemuan ilmiah. 

 Zaman kontemporer (abad XX dan seterusnya). Perkembangan filsafat ilmu, antara ontologi, epistemologi, aksiologi seiring tidak seimbang. Ilmu pengetahuan terbentuk dengan beberapa tahap dan periode periode perkembangan sebagai berikut :

Abad ke-4 SM, peninggalan peninggalan menggambarkan ilmu pengetahuan mulai ditemukan. Pada abad ini terjadi pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos atau rasional. Aristoteles adalah tokos yang terkenal pada periode ini. Pandangan Aristoteles yang dapat dikatakan sebagai awal dari perintisan ilmu pengetahuan adalah hal hal sebagai berikut:

Pengenalan, terbagi menjadi 2 (dua) macam yakni: pengenalan indrawi yaitu pengetahuan tentang hal hal konkret dari suatu benda, dan pengenalan rasional. 

 Metode. Metode untuk mengembangkan ilmu pengetahuan ada 2 (dua) yakni : induksi intuitif yaitu penyusunan hukum yang berasal dari fakta, dan dedukasi (silogisme) yaitu pengetahuan universal menuju fakta-faktamempersoalkan hakikat.

Sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip prinsip yang kuat yaitu jelas dan terpilah pilah serta di satu pihak berpikir pada kesadaran, dan pihak lain berpihak pada materi, dilihat dari pandangan Rene Descartes (1596-1650) dengan ungkapan Cogito Ergo Sum yang artinya karena aku berpikir maka aku ada. Untuk mencapai sesuatu yang pasti menurut Descartes kita harus ragukan apa yang kita amati, karena melalui keraguan akan menimbulkan kesadaran. Prinsip ilmu pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain berpijak pada materi juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant (1724-1808), bahwa ilmu pengethuan itu bukan merupakan pengalaman terhadap fakta, tetapi merupakan hasil konstruksi oleh rasio dan berpendapat bahwa pengenalan berpusat pada subjek dan bukan pada objek. Menurut Syadali (1997) rasionalisme sangat bertentangan dengan empirisme. Rasionalisme adalah faham atau aliran yang berdasarkan rasio, ide ide yang masuk akal. Pengalaman nyata, itu hanyalah fotokopi dari sebuah ide. Namun, realitas keilmuan tidak selalu demikian. Oleh sebab itu, dalam mencari kebenaran, filsafat ilmu tidak mempermasalahkan paham tersebut, yang terpenting adalah ada kontinuitas, tidak saling bertentangan antar paham. Filsafat ilmu sebagai induk keilmuan tidak akan kehilangan jejak ketika menempatkan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu menjadi fondasi berpikir tentang ilmu pengetahuan.

Abad 17 sesudah Masehi, pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya perombakan total dalam cara berpikir. Apabila Aristoteles cara berpikirnya bersifat ontologis rasional, sedangkan Gallileo Gallilei (tokoh pada abad 17 sesudah masehi) cara berpikirnya bersifat analisis. Abad 17 meninggalkan cara berpikir matafisi ( apa yang berada di balik yang Nampak atau apa yang ada di balik fenomena) dan beralih ke elemenelemen yang terdapat pada suatu benda, jadi tidak mempersoalkan hakikat.

Sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip prinsip yang kuat yaitu jelas dan terpilah pilah serta di satu pihak berpikir pada kesadaran, dan pihak lain berpihak pada materi, dilihat dari pandangan Rene Descartes (1596-1650) dengan ungkapan Cogito Ergo Sum yang artinya karena aku berpikir maka aku ada. Untuk mencapai sesuatu yang pasti menurut Descartes kita harus ragukan apa yang kita amati, karena melalui keraguan akan menimbulkan kesadaran. Prinsip ilmu pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain berpijak pada materi juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant (1724-1808), bahwa ilmu pengethuan itu bukan merupakan pengalaman terhadap fakta, tetapi merupakan hasil konstruksi oleh rasio dan berpendapat bahwa pengenalan berpusat pada subjek dan bukan pada objek. Menurut Syadali (1997) rasionalisme sangat bertentangan dengan empirisme. Rasionalisme adalah faham atau aliran yang berdasarkan rasio, ide ide yang masuk akal. Pengalaman nyata, itu hanyalah fotokopi dari sebuah ide. Namun, realitas keilmuan tidak selalu demikian. Oleh sebab itu, dalam mencari kebenaran, filsafat ilmu tidak mempermasalahkan paham tersebut, yang terpenting adalah ada kontinuitas, tidak saling bertentangan antar paham. Filsafat ilmu sebagai induk keilmuan tidak akan kehilangan jejak ketika menempatkan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu menjadi fondasi berpikir tentang ilmu pengetahuan. 

4 komentar:

TUGAS UAS TEKHNOLOGI PENDIDIKAN MEDIA PEMBELAJARAN : POWER POINT

  Media Pembelajaran : Power Point Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 4 SD  https://drive.google.com/file/d/1hLqxWvp4AVff4Ji05fVp9P...